Minggu, 08 Juni 2014

Dukungan Positif Bagi Wirausaha Sanitasi

Pada kesempatan berbincang dengan Didik, dia menyampaikan bahwa baru satu tahun menjalankan wirausaha sanitasi di Kabupaten Ngawi, telah ada beberapa dukungan yang diberikan baik dari Pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Provinsi di Jawa Timur.


Bahkan, hal ini tidak hanya dirasakan dirinya pribadi, melainkan juga dirasa oleh para wirausahawan sanitasi lain yang ada di Ngawi, Jawa Timur.

Salah satu dukungan yang diberikan pemerintah kabupaten kepada Didik yakni dia diperbolehkan untuk menggunakan mobil dinas kesehatan kabupaten untuk mengangkut alat maupun barang-barang untuk menjalankan usahanya tersebut.

Terkait pinjaman kendaraan operasional puskesmas Ngawi, Didik menceritakan bahwa hal tersebut merupakan dukungan dari pemerintah kabupaten yang sangat bermanfaat. Pasalnya dengan bantuan itu, Didik tidak perlu khawatir mengenai transportasi bila ada warga di satu daerah terpencil yang ingin membangun jamban.

Bukan hanya itu, dukungan moril berupa semangat juga didapatkan Didik dari pemerintah provinsi Jawa Timur. “Waktu awal terjun menjadi wirausahawan sanitasi sebenarnya saya agak ragu. Saat saya mengikuti pelatihan, salah satu perwakilan Dinkes Provinsi mengatakan bahwa pihaknya mendukung penuh kegiatan tersebut dan mulai saat itulah semangat saya untuk menggeluti bidang ini jadi semakin bertambah,” terangnya.

Didik menceritakan, awal keterlibatannya dalam kegiatan wirausaha sanitasi dimulai dari dorongan sejumlah teman sanitarian di daerahnya. “Di awal tahun 2013 dorongan dari teman-teman untuk menjadi wirausahawan sanitasi semakin kuat, sehingga saya pun akhirnya memberanikan diri untuk menjalankan kegiatan ini,” terangnya.

Menurut Didik, keterlibatan dirinya di bidang wirausaha sanitasi sebenarnya telah berlangsung sejak tahun 2008, namun saat itu dirinya hanya tertarik untuk memberikan pelatihan wirausaha sanitasi kepada masyarakat saja. “Sejak 2008 sebenarnya saya sudah menjalankan bidang ini, dengan dukungan yang semakin kuat dari kawan-kawan baru pada awal 2013 saya menjalankan wirausaha sanitasi,” jelasnya.

Didik menerangkan, dukungan yang diberikan pemerintah saat ini merupakan salah satu upaya dalam mewujudkan target 100% ODF yang dicanangkan pemerintah Kabupaten Ngawi pada awal 2015. “Saat ini, Kabupaten Ngawi sendiri telah berasil mencapai 85% terkait kepemilikan jamban,” ucapnya.


Kemudian, Didik menambahkan dalam menawarkan kepemilikan jamban kepada warga, dia menyediakan dua pilihan tipe jamban yang dibandrol dengan harga yang berbeda pula, yaitu tipe 3-1-3 yang ditawarkan dengan harga Rp 1,7 juta dan tipe 3-1 yang dihargai sebesar Rp 1,3 juta. Adapun sistem pembayaran yang diterapkan ialah kredit dengan maksimal waktu cicilan selama tiga kali.

“Karena niat bukan hanya sekadar berwirausaha saja, jadi saya menerapkan cara pembayaran dengan kredit ini kepada warga, biasanya mereka akan memberikan uang muka di awal dan pelunasan bila sudah panen,” tuturnya.

Sampai saat ini setidaknya sudah ada 60 warga yang melakukan kredit jamban kepada Didik.

Lebih lanjut Didik mengatakan, dukungan lain dari pemerintah daerah dalam meningkatkan kondisi sanitasi dan mendukung wirausaha sanitasi ialah adanya Peraturan Bupati No.4 2014 tentang pendoman pengawasan dan larangan buang air besar di sembarang tempat. Melalui peraturan ini, sejumlah kepala desa pun pada akhirnya membuat peraturan desa tentang larangan buang air besar sembarangan.


Sementara itu, dengan dukungan dari pemerintah kabupaten guna mengembangkan wirausaha sanitasi di kabupaten Ngawi, pada pertengahan tahun ini Didik berencana untuk membuat sejumlah pengumuman tentang wirausahan wanitasi yang dikaitkan dengan larangan BABS yang diletakan di sarana umum, seperti puskesmas, kelurahan, maupun balai desa.


Selain itu, untuk menanamkan perilaku Hidup Bersih dan Sehat sejak dini, Didik kerap melakukan penyuluhan terkait pentingnya menjaga kondisi sanitasi di sejumlah sekolah. Di mana, dalam menjalankan hal tersebut Didik juga mendapat didukung oleh Puskesmas Ngawi.


Didik berharap, dukungan akan wirausaha sanitasi yang dia dan sejumlah wirausahawan lain rasakan kini dapat semakin berkembang ke arah yang lebih baik, sehingga nantinya provinsi Jawa Timur maupun Kabupaten Ngawi dapat mencapai target 100% ODF yang diharapkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar